APLIKASI PELAKSANAAN 3 ( Tiga ) Pilar PEMASYARAKATAN secara Utuh di Lapas Narkotika Jakarta

12 April 2010

Pada Bulan April 2010 ini di Lapas Narkotika Jakarta diadakan beberapa kegiatan yang merupakan pelaksanaan yang utuh dari 3 Pilar Pemasyarakatan sbb :

1. Tanggal 6 – 9 April 2010 ( TRAINING ESQ untuk INSAN PEMASYARAKATAN )

 Training ESQ ini diikuti oleh 600 peserta, terdiri dari 450 WBP dan 150 Petugas Lapas Narkotika, acara dimulai tanggal 6 April s/d 7 April untuk angkatan ke I ( 300 peserta ) dan dibuka oleh Kakanwil Kemenhukham DKI Jakarta, Bapak Bambang Rantam, dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa Training ESQ( Emotion, Spiritual Quotion) ini adalah salah satu metode untuk membentuk Karakter Insan Pemasyarakatan, untuk mengenal Tuhan yang Maha Esa dalam dirinya masing-2, dimana segala Kebesaran Nama Allah yang 99 itu ada dalam setiap diri manusia, tinggal bagaimana manusia itu mengasah, memahami dan melaksanakannya dalam setiap aspek kehidupannya.

Dan pada acara penutupan, Pendiri Training Model ESQ, yaitu Bapak Ary Ginanjar Agustian sempat memberikan penyegaran dalam acara ini, yang kemudian acara ditutup secara resmi oleh Menteri Hukum dan Ham RI, Bapak Patrialis Akbar pada tanggal 9 April 2010 Jam 18.30 WIB

2. Tanggal 9 April 2010 ( jam 18.10 s/d jam 18.50), Sholat Magrib bersama di Mesjid Darus As’Syifa Lapas Narkotika Jakarta dan Peluncuran Buku ASMA UL’ HUSNA

Diguyur Hujan lebat dan angin kencang, tidak membuat padam semangat para insan Pemasyarakatan untuk tetap melaksanakan acara demi acara pada tanggal 9 April ini, dari tempat acara Training ESQ, bapak menteri hukum dan ham RI beserta jajarannya, berjalan menuju ke mesjid, untuk melakukan sholat magrib berjamaah dan sekaligus melakukan peluncuran buku ASMA UL’HUSNA yang ditulis oleh para petugas yang telah mengikuti Training ESQ, dalam sambutannya Bapak Menteri menginginkan agar para petugas Pemasyarakatan dan para WBP, memahami arti nama-nama Kebesaran Allah dan juga meminta agar mengaplikasi setiap Nama-2 Kebesaran Allah, dalam bertindak untuk melaksanakan tugas dan kehidupan masing sebagai hamba Allah.

3. Tanggal 9 April 2010 (jam 19.00 s/d jam 20.00), Acara Program Kemitraan dengan Dunia Usaha dalam Rangka Pemberdayaan Narapidana Terampil Mandiri dan Penanda Tanganan Prasasti Pusat Promosi Hasil Karya Narapidana ( KAYNA ).

Acara ini dikemas sangat profesional oleh Kalapas Narkotika Jakarta, Bapak Ibnu Chuldun beserta panitia yang ditunjuk , terkesan santai, mengalir tetapi mengenai pada maksud dan tujuannya, dimana pada awalnya ( informasi Ajudan bapak Menhukham hanya tersisa waktu 15 menit ), tetapi informasi ini tidak menyurutkan niat dari panitia, karena hampir 90% undangan yang terdiri dari unsur pemasyarakatan, unsur Kementerian Pekerjaan Umum, Dunia Usaha dan Kadin Indonesia telah hadir pada acara ini, Acara ini bermaksud menyampaikan beberapa poin-poin penting kepada para Undangan yang hadir dengan menampilkan Slide presentasi dari setiap para pemberi sambutan atau pembicara, dalam acara ini tidak ada pembawa acara, tetapi langsung dibawakan oleh Bapak Ibnu Chuldun sebagai Host,

beliau menampilkan apa yang telah dilakukan selama ini dilapas narkotika Jakarta, sejak mulai Pelatihan tenaga kerja Konstruksi oleh Instrukstur dari Kementerian Pekerjaan Umum RI, Bincang Usaha dengan mengundang para Pengusaha dan Ketertarikan dunia Usaha pada SDM WBP terampil mandiri yang bersertifikat yang pada akhirnya menawarkan Kerjasama sosial Pemberdayaan Narapidana di proyek-proyek mereka.

Mulai dari Pembuatan Kusen, Pintu Kayu dan Pembuatan Rumah di Graha Cibubur View, Pembuatan Pagar dan Pemasangan Atap di RSUD Cibinong, yang masih berlanjut sampai dengan sekarang. Kemudian sebagai Host, Bapak Ibnu Chuldun meminta respon dari dunia usaha terhadap apa yang telah disampaikan, ternyata dunia usaha sangat tertarik dan tetap ingin bekerjasama dengan Lapas Narkotika Jakarta, bahkan PT. Pembangunan Perumahan sebagai Representatif BUMN yang diundang, pada malam itu juga menghibahkan sebuah bangunan Pusat Promosi kepada Lapas Narkotika Jakarta.

dan sebagai pembicara terakhir adalah wakil dari KADIN INDONESIA, yang menyatakan dan berjanji akan mengajak para pengusaha untuk bekerjasama dengan lapas, dalam rangka menjadikan Lapas Produktif. Alhamdullilah….. ternyata pernyataan dunia Usaha disambut dengan antusias oleh Menkumham, Bapak Patrialis Akbar dalam sambutan penutupnya, beliau mengatakan apa yang saya cita-2kan ini bukanlah hanya angan-2 ternyata dapat dilaksanakan, yaitu menggandeng dunia usaha untuk menciptakan Lapas yang produktif.

Dengan gayanya yang humanis beliau meminta KADIN INDONESIA mengumpulkan para pengusaha-2 besar untuk bersama-sama menghadap Bapak Presiden, dalam rangka menciptakan Lapas Industri dan Produktif dengan memanfaatkan SDM dari Narapidana, beliau sangat memperhatikan nasib narapidana, bahkan tentang Jasa Upah Narapidana, beliau menginginkan agar upah narapidana dapat diterima 100% oleh WBP, sedangkan PP no.38 tahun 2009, yang mengharuskan 100% upah narapidana disetorkan kepada pemerintah sebagai PNBP, agar dicabut dan akan dikoordinasikan pada tingkat menteri, karena menurut beliau, sangatlah tidak layak seseorang yang telah menderita dan masih harus menanggung kehidupan keluarganya, pada saat bekerja didalam lapas, malah dipotong 100%, Maka dimintalah pada jajarannya, yaitu Ditjenpas dan Kakanwil Hukham DKI Jakarta untuk hari Senin pagi telah memberikan “ Telaah tentang Upah Narapidana”, yang akan beliau sampaikan pada Presiden dan kepada Bapak Ibnu Chuldun, diminta untuk memperbanyak ‘BOOKLET-Profil LAPAS NARKOTIKA JAKARTA”, karena akan beliau bagi-2kan kepada menteri-2 terkait dan para anggota DPR-RI

4. Tanggal 12 April s/d 13 April 2010, Kunjungan Keluarga ‘KONTAK LANGSUNG”, bagi WBP di Lapas Narkotika Jakarta.

Kunjungan Keluarga “Kontak Langsung” adalah bentuk penghargaan kepada WBP yang diberikan 2 hari sekali dalam setiap bulan, karena Lapas Narkotika adalah Lapas Khusus dengan Maximum Security, maka kunjungan keluarga setiap hari tidak dapat bertemu dengan bertatap muka secara langsung, tetapi dibatas oleh kaca, untuk itulah maka penghargaan ini diberikan karena semua WBP mau mengikuti tertib disiplin dan mengikuti jadwal kegiatan pembinaan rutin yang diadakan di Lapas Narkotika Jakarta.

3 (tiga) buah tenda besar digelar di Lapangan, agar keluarga yang berkunjung dan WBP dapat menikmati pertemuan dengan sanak keluarganya secara layak, nikmat dan dihibur oleh Band WBP sendiri. 2 ( dua ) anjing pelacak bantuan dari Kepolisian, ikut membantu memeriksa barang bawaan para pengunjung, walaupun terkesan angker, tidak menyurutkan niat para sanak keluarga untuk mengunjungi WBP keluarganya, karena mereka hanya mempunyai 1 (satu) niat yaitu bersilaturahmi, baik dengan anak, bapak atau suaminya. Tetapi bagi yang coba-2 menyelundupkan barang-2 bawaan yang jelas terlarang,maka 2 anjing pelacak ini menjadi terkesan angker dan akan menyurutkan niat mereka untuk berbuat yang melanggar hukum.

Inilah urutan acara yang merupakan APLIKASI PELAKSANAAN 3 (TIGA) PILAR PEMASYARAKATAN, petugas pemasyarakatan, narapidana dan masyarakat bersama-sama dalam satu kesatuan yang utuh saling mengisi, bahu membahu melaksanakan sistim pemasyarakatan dalam rangka pembinaan manusia yang saat ini sedang salah jalan, agar dapat berbuat baik kembali dan taat hukum, GRIYA WINAHYA JAMNA MIWARGA LAKSA DHARMESTI….

Bravo Lapas Narkotika Jakarta… selamat berkarya dalam pengabdian dan dalam satu tekad membangun citra. ( team website AWD )

Read More...